jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Aktivitas tambang nikel di Kepulauan Raja Ampat telah menyedot perhatian publik karena mengancam kelestarian lingkungan di kawasan yang dikenal sebagai “surga terakhir” dengan keanekaragaman hayati laut dan daratan yang sangat tinggi.
Protes keras datang dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan, masyarakat adat, dan warganet, yang khawatir kerusakan lingkungan akan berdampak pada ekosistem dan pariwisata Raja Ampat.
Tidak ada komentar