Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai investor ritel di pasar saham Indonesia cukup aktif dan kuat sehingga menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat koreksi imbas perang tarif Amerika Serikat (AS) dan China. IHSG sempat anjlok sekitar 7,9% pada Selasa, 8 April 2025 usai libur panjang Lebaran 2025. Saat itu, bursa saham global telah terdampak kebijakan perdagangan AS.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan, investor asing masih mencatat net sell atau aksi jual di atas Rp 20 triliun sepanjang 2025. Di sisi lain, investor domestik terutama ritel cukup aktif meski pasar saham dibayangi ketidakpastian global imbas perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Tidak ada komentar