Liputan6.com, Jakarta - Indonesia, sebagai negara yang rawan bencana, terancam oleh bahaya yang lebih besar dari sekadar gempa, tsunami, atau gunung meletus yakni hoaks. Informasi palsu yang beredar luas di media sosial dan platform online lainnya menimbulkan dampak negatif yang meluas, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial, bahkan menghambat upaya mitigasi bencana yang krusial.
Dikutip dari berbagai sumber, dampaknya sangat nyata. Hoaks terkait bencana dapat menyebabkan kepanikan massal, mengakibatkan aksi jual panik di pasar saham, penurunan nilai investasi, hingga kerugian besar bagi investor. Contohnya, hoaks terkait erupsi Gunung Agung di Bali berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan dan kerugian miliaran rupiah di sektor pariwisata. Gempa Lombok juga mengalami hal serupa, dengan kerugian ekonomi yang signifikan akibat penyebaran informasi palsu.
Tidak ada komentar