Kisah Memilukan Suripah, Sendirian Melawan Penyakit Lupus di Tengah Lilitan Kemiskinan
- hari ini, 02.35
- liputan6.com
- 0
![Kisah Memilukan Suripah, Sendirian Melawan Penyakit Lupus di Tengah Lilitan Kemiskinan](https://stx.myfresh.app/h/110/Hx13-xkNSs5c-csXKVjnXXQ8Uaw3zE24hzK4qMEFQt0FHW_9lXjq-sUCBpdfpsu4xbsMSd1XiBatPsRTzrToXzmkI541b0NxBQaHwChCJwCNqjmORCTW4TcQPqOr_amJBl1pZqAdwkelslNe07u1lMubZQ0Io5P_5jU89UzJrmUXJ9ID6hzCp0wIy4EjdmeyTWaGtiwyqkwOuVqTAZmsJLhggU6xTXwo-6RfljmUY1z5ouqyK7KckLM98nqviW6kKMdX58ijlGZvGzwDeZ9j-EQh3FE8CIzNBs0b1oIR1ls.jpg)
Liputan6.com, Yogyakarta - Kasus penembakan 5 pekerja migran dari Indonesia yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada 24 Januari lalu yang menyebabkan satu orang meninggal menjadi pertanyaan besar dalam perlindungan hak asasi manusia (HAM). Pemerhati Hak Asasi Manusia Internasional dari Fisipol UGM, Dafri Agussalim, mengatakan tindakan aparat Malaysia dalam insiden Malaysia tembak migran Indonesia ini tergolong berlebihan dan melanggar hukum internasional terkait HAM.
“Tindakan aparat Malaysia tersebut bisa dikategorikan sebagai pelanggaran hukum internasional terutama soal HAM,” kata Dafri, Senin 3 Februari 2025.
Tidak ada komentar