Liputan6.com, Jakarta - Membeli mobil bekas memang bisa menjadi pilihan cerdas, namun sering kali membuat calon pembeli merasa was-was. Tak jarang, keputusan diambil hanya berdasarkan perasaan, rekomendasi teman, atau penilaian sekilas.
Akibatnya, ada risiko “zonk” karena mobil ternyata memiliki kerusakan tersembunyi atau memerlukan biaya perbaikan besar setelah dibawa pulang.
Tidak ada komentar