Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kelompok Staf Medik Hematologi Onkologi Medik, Dr. dr. Hilman Tadjoedin, Sp.PD, K-HOM, menyebut, pemanfaatan AI dalam dunia medis harus dilihat sebagai kemajuan yang bisa membantu pasien maupun dokter.
Namun, hasil dari teknologi ini tetap memerlukan filter dan kebijakan dari tenaga kesehatan. "AI bisa memberikan berbagai definisi, misalnya tentang kanker dan pengobatannya. Tapi kata-kata dari AI itu tidak bisa diterjemahkan secara harfiah saja. Dokter tetap harus melakukan filter untuk menentukan apa yang terbaik bagi pasien," katanya.
Tidak ada komentar