Liputan6.com, Jakarta - Masuk angin sudah jadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, hampir semua orang pasti pernah mengeluh “masuk angin.” Namun menariknya, dalam dunia medis, masuk angin tidak tercatat sebagai penyakit. Justru, ia lebih tepat disebut sebagai fenomena budaya—sebuah bentuk keluhan kesehatan yang berada di antara batas medis dan kepercayaan lokal.
Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Atik Triratnawati, M.A., Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Antropologi Kesehatan, Selasa (10/6) lalu.
Tidak ada komentar