Liputan6.com, Jakarta - Pemengaruh atau influencer tak boleh membuat konten sembarangan apalagi terkait kesehatan.
Dokter spesialis gizi klinik, Metta Setyani menyampaikan, konten kesehatan perlu menyampaikan data berbasis bukti (evidence-based) sehingga disebut sebagai evidence-based content. Artinya, bukan karangan atau mitos belaka tapi menyertakan bukti ilmiah atau hasil penelitian.
Tidak ada komentar