Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak remaja yang salah paham soal kesehatan reproduksi. Mulai dari mitos tentang pubertas, hingga anggapan keliru soal perubahan tubuh yang membuat sebagian dari mereka bingung atau bahkan takut. Kondisi ini menunjukkan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi yang ilmiah dan mudah dipahami sejak usia sekolah.
Menjawab tantangan itu, Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (FK UNESA) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk 'Memutus Rantai Mitos, Menyambung Literasi: Pendekatan Holistik Ilmiah dan Interaktif untuk Kesehatan Reproduksi Remaja'.
Tidak ada komentar