Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menunjukkan komitmen kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pengembangan fitofarmaka atau obat bahan alam. Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan kemandirian farmasi nasional yang menjadi prioritas utama. Inisiatif strategis ini diharapkan mampu mengoptimalkan kekayaan biodiversitas Indonesia untuk kesehatan.
Kepala BPOM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., Ph.D menegaskan bahwa pengembangan fitofarmaka bukan hanya tentang inovasi, tapi juga tentang penguatan ekosistem riset dan industri. Komitmen ini selaras dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk farmasi impor. Dengan demikian, Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi masyarakat.
Tidak ada komentar