Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai tarif impor 32% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap produk tekstil Indonesia akan memukul kinerja ekspor secara signifikan. Lantaran, mayoritas ekspor tekstil ke AS berasal dari produk jadi seperti pakaian dan garmen.
"Dampak langsung terhadap tarif 32% dari AS ini akan mempengaruhi ekspor produk jadi kita. Karena mayoritas ekspor tekstil ke AS adalah produk jadi," kata Sekretaris Jenderal APSyFI Farhan Aqil Syauqi, kepada Liputan6.com, Kamis (10/7/2025).
Tidak ada komentar