Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan kewaspadaan terhadap dinamika global terbaru menyusul kebijakan Amerika Serikat (AS) yang memperluas pemberlakuan tarif dari semula 44 negara menjadi 70 negara.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Juli Budi Winantya, mengatakan kebijakan ini dinilai menimbulkan risiko pelemahan ekonomi dunia yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Tidak ada komentar