Liputan6.com, Jakarta - Maraknya peredaran uang palsu di Indonesia, khususnya pecahan Rp100.000, membuat masyarakat resah. Bank Indonesia (BI) pun gencar melakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat agar dapat membedakan uang asli dan palsu.
Salah satu metode yang efektif adalah metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Informasi keliru tentang cara mendeteksi uang palsu dengan mengelupas uang juga perlu diluruskan, karena metode tersebut tidak akurat dan bahkan dapat merusak uang asli.
Tidak ada komentar