Liputan6.com, Gunungkidul - Warga di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tengah menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Di daerah yang didominasi perbukitan karst dan lahan pertanian tadah hujan itu, keberadaan SPBU masih menjadi barang langka. Harapan masyarakat sempat menggantung pada Pertashop, namun kini banyak yang tutup atau tidak beroperasi maksimal.
Awal Juni ini, pemerintah pusat mengumumkan penurunan harga BBM non-subsidi, seperti Pertamax menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Turbo Rp13.050 per liter, Dexlite Rp12.740 per liter, dan Pertamina Dex Rp13.200 per liter. Sementara harga BBM bersubsidi, yakni Pertalite Rp10.000 per liter dan Solar subsidi Rp6.800 per liter, masih tetap.
Tidak ada komentar