Tradisi Satu Suro: Kenapa Orang Berebut Kotoran Kerbau dan Menyantap Bubur Tujuh Kacang?

Tradisi Satu Suro: Kenapa Orang Berebut Kotoran Kerbau dan Menyantap Bubur Tujuh Kacang?

Liputan6.com, Jakarta Malam Satu Suro telah lama dianggap sebagai malam yang sakral dan penuh kekuatan spiritual oleh masyarakat Jawa. Perayaan ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga sarana untuk meresapi nilai-nilai luhur budaya Jawa. Di berbagai kota seperti Yogyakarta dan Surakarta, perayaan ini bahkan menjadi agenda budaya dan wisata yang dinanti.

Satu Suro bukanlah hari biasa; ia menandai tahun baru dalam kalender Jawa yang dipadukan dengan kalender Hijriah. Mengutip situs resmi Indonesia Kaya, tradisi ini berasal dari masa Sultan Agung yang menyatukan kedua penanggalan demi menyebarkan ajaran Islam. Sejak itu, Satu Suro menjadi momen kontemplasi spiritual, bukan pesta pora.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya