Liputan6.com, Makassar - Kompleks Tongkonan Karuaya di Sangalla Utara, Tana Toraja, menyimpan cerita panjang tentang persatuan Suku Toraja. Sejak abad ke-17, kampung adat Toraja menjadi saksi bisu kelahiran ikrar misa kada dipotuo pantan kada dipomate (bersatu kita hidup, bercerai kita mati) yang menjadi falsafah hidup masyarakat hingga kini.
Mengutip dari berbagai sumber, tiga unit Tongkonan berjajar dengan atap berbentuk perahu dan tanduk kerbau menjadi ciri khas kompleks ini. Material utama berupa kayu ulin dan bambu yang tahan hingga ratusan tahun, dengan teknik konstruksi tanpa paku.
Tidak ada komentar