Liputan6.com, Jakarta Penelitian baru menemukan bahwa bekerja terlalu keras dapat mengubah otak secara fisik. Para peneliti di Korea Selatan berupaya memahami bagaimana bekerja berjam-jam memengaruhi kesehatan kognitif dan emosional karyawan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Occupational & Environmental Medicine ini menilai volume otak dari 110 pekerja layanan kesehatan yang diklasifikasikan berdasarkan kategori bekerja terlalu keras – bekerja lebih dari atau sama dengan 52 jam per minggu – dan tidak bekerja terlalu keras.
Tidak ada komentar