Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah akan menerapkan mata pelajaran pilihan kepada anak kelas 5 sekolah dasar soal pembelajaran coding dan AI atau kecerdasan buatan. Merespon ini Iradat Wirid, peneliti transformasi digital dari Center for Digital Society (CfDS) UGM, mengatakan jika pemerintah tak perlu terburu-buru memberikan pendidikan AI dan Coding bagi siswa SD.
Menurut Iradat pemerintah saat ini seolah latah dalam menanggapi tren teknologi AI. Padahal penyampaian mata pelajaran itu dapat berdampak negatif bagi anak kalau tidak diperkuat dengan literasi digital yang cukup. "Dalam pelaksanaannya, kita perlu penyampaian materi yang berjenjang. Jangan sampai kita langsung mengajarkan aplikasi AI ke anak SD, itu akan jadi bencana. Kita harus membekali anak dengan logika, etika, dan literasi digital terlebih dahulu," tegasnya, Senin 19 Mei 2025.
Tidak ada komentar