Sell in May Bikin Galau Investor? Simak Strategi Aman Hadapi Gejolak Pasar

Sell in May Bikin Galau Investor? Simak Strategi Aman Hadapi Gejolak Pasar

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki Mei, terdapat momentum yang menarik dicermati di pasar modal, yakni “Sell in May and Go Away.” Istilah ini berasal dari tradisi lama di Inggris, di mana para pedagang dan bankir akan meninggalkan pasar selama musim panas dan kembali pada bulan September untuk menghadiri St. Leger's Day, ajang pacuan kuda di Doncaster, South Yorkshire.

Secara historis, pepatah tersebut muncul karena adanya kecenderungan pasar saham cenderung melemah pada Mei hingga Oktober. Sebaliknya, kinerja pasar dinilai lebih menguntungkan pada paruh waktu November hingga April. Meskipun strategi ini banyak dianut di pasar Barat, penerapannya di tengah kondisi global saat ini perlu ditinjau ulang.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya