Liputan6.com, Gorontalo - Tiga aktivis di Provinsi Gorontalo menjadi korban kekerasan secara beruntun yang diduga kuat terkait dengan sikap kritis mereka terhadap aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) di Gorontalo. Hingga saat ini, aparat kepolisian belum mengungkap pelaku maupun motif dari serangkaian serangan tersebut.
Kejadian pertama menimpa Hidayat Musa, mantan Ketua Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) Gorontalo, pada Minggu (27/4/2025) di sekitar wilayah Polsek Kota Timur, Kota Gorontalo. Saat melintas menggunakan sepeda motor, Hidayat diserang oleh dua orang tak dikenal. Salah satu pelaku menendang kepalanya dengan keras hingga helm korban pecah, namun ia masih berhasil mengendalikan kendaraannya dan selamat dari kecelakaan.
Tidak ada komentar