Rasulan, Antara Sakral dan Tontonan: Suara Luruh dari Gunungkidul

Rasulan, Antara Sakral dan Tontonan: Suara Luruh dari Gunungkidul

Liputan6.com, Gunungkidul - Bicara tentang Rasulan di Gunungkidul, sebuah tradisi yang telah mengakar kuat di tanah karst sebelah barat kota Yogyakarta, menjadi penanda rasa syukur atas hasil panen dan pengingat akan hubungan manusia dengan alam, sesama, dan Sang Pencipta.

RM. Kukuh Hertriyasning, seorang kerabat Keraton Yogyakarta yang sejak lama menaruh perhatian pada pelestarian budaya Jawa. Dalam diskusi dengan Liputan6.com di lapangan, ia mengingatkan bahwa budaya bukanlah sekadar pesta rakyat atau objek wisata yang ditonton lalu ditinggalkan. Rasulan di Gunungkidul adalah cermin. Cermin yang memantulkan wajah budaya kita hari ini, apakah masih jernih seperti niat para leluhur, atau mulai buram oleh gemerlap panggung dan gemuruh tepuk tangan.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya