Kerjasama Dengan UMAM Malaysia, Jurus UMC Cirebon Tingkatkan Kualitas Akademik
- hari ini, 01.07
- liputan6.com
- 0
![Kerjasama Dengan UMAM Malaysia, Jurus UMC Cirebon Tingkatkan Kualitas Akademik](https://stx.myfresh.app/h/110/Hx13-xkNSs5c-csXKVjnXXQ8Uaw3zE24hzK4qMEFQt0FHW_9lXjq-sUCBpdfpsu4IbqYyYmvHwCzbqeEZld1KhlPm_udsNMgBz8nb5b_PB9HhlwxPkkRsadvIsF5LG5ekAZt2XFF-NlXbiiCt-lp8_0kU2WosnlIT3df2LFxo6TBEsDAkdBsHX9iBsuPZNya98-0mRNIEg67otSSP3GsU8Xs3kSSZwNAwIv39xsjLQ2e12KNB0lNIaOX-2Ou4Blk7oW4MdT7k8hC5kogHYsmmsLsZplgffju5I-CdY_azwkdCM5e0DkIXwjYz4l-4fCq.jpg)
Liputan6.com, Yogyakarta - Perjuangan petani pribumi melawan ketidakadilan sistem perkebunan kolonial telah melahirkan salah satu penemuan dalam sejarah kopi dunia. Penemuan kopi luwak pada era kolonial Belanda tidak hanya mengubah cara pengolahan kopi, tetapi juga menjadi simbol keresahan petani lokal dalam menghadapi pembatasan akses terhadap hasil perkebunan mereka sendiri.
Mengutip dari berbagai sumber, sejarah penemuan kopi luwak berawal dari ekspansi perdagangan Belanda di kepulauan Nusantara pada abad ke-16. VOC, perusahaan dagang Belanda, berhasil menyelundupkan benih kopi dari Yaman dan mengembangkannya di tanah subur Pulau Jawa dan Sumatra.
Tidak ada komentar