'Nyesel Gabung Republik', Sebuah Panggilan Perbaikan dari Putra Mahkota Keraton Solo

'Nyesel Gabung Republik', Sebuah Panggilan Perbaikan dari Putra Mahkota Keraton Solo

Liputan6.com, Semarang - Keprihatinan Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, KGPAA Hamangkunegoro atas situasi Indonesia terlihat dalam unggahan "Nyesel Gabung Republik". Tentu saja unggahan itu menarik perhatian dan jadi bahan diskusi banyak pihak. Penasihat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, Prof Dr Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Henry Indraguna SH. MH menyebutkan bahwa unggahan tersebut mencerminkan adanya kerugian nyata rakyat. "Kami mendengar suara Putra Mahkota dan memahami alasannya. Kasus korupsi di Pertamina dengan menipu kualitas Pertamax, jelas sangat mengecewakan rakyat," kata Henry.

Kondisi ini diperburuk dengan PHK massal 10 ribu pekerja Sritex di Sukoharjo sejak 2024 setelah impor tekstil dibebaskan. Hal itu memicu pengangguran dan kemiskinan baru. Belum lagi kasus korupsi timah Rp300 triliun yang merampas hak rakyat atas sumber daya alam. "Yang paling nyata dirasakan Keraton Kasunanan adalah janji Daerah Istimewa Surakarta yang dijanjikan sejak 1946 tak diwujudkan. Bahkan upaya mewujudkan saja tidak terlihat. Republik meninggalkan keraton dan warga Solo tanpa hak istimewa yang diharapkan," katanya.

Tidak ada komentar

Baca selengkapnya