jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gelombang protes datang dari jantung gerakan mahasiswa. Lima belas BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dari wilayah Jawa Tengah dan DIY menyatakan mosi tidak percaya terhadap proses dan hasil Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI Kerakyatan ke-18 yang baru saja digelar.
Dalam surat terbuka yang dirilis pada Minggu (28/7), mereka menilai forum mahasiswa terbesar itu telah kehilangan arah, bahkan dinodai oleh praktik kekerasan, pelanggaran etika musyawarah, dan indikasi campur tangan politik dari aktor eksternal.
Tidak ada komentar