Momen Nathan Tjoe-A-On Main ke Rumah Raffi Ahmad, Makan Nasil Liwet dan Serabi
- hari ini, 15.24
- liputan6.com
- 0
Liputan6.com, Jakarta Tantrum atau amukan anak yang sering terjadi pada usia di bawah lima tahun sering kali membuat orang tua merasa bingung dan khawatir. Kondisi ini umumnya ditandai dengan perilaku mengamuk, marah, atau menangis meraung-raung. Meskipun begitu, apakah ini menandakan masalah emosional yang lebih besar pada anak? Menurut psikolog anak, tantrum sebenarnya adalah hal yang normal dalam tahap perkembangan anak. "Tantrum merupakan bagian dari proses belajar anak dalam mengelola emosi mereka," kata Dr. Amira Suryani, psikolog anak yang dikutip dalam sebuah wawancara dengan media nasional.
Fenomena tantrum biasanya terjadi ketika anak mengalami dua jenis emosi yang kuat, yaitu kesedihan dan kemarahan. Di usia dini, kemampuan anak untuk mengungkapkan perasaan melalui kata-kata masih terbatas, sehingga mereka sering merasa frustrasi ketika tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tantrum adalah cara anak untuk mengekspresikan perasaannya, bukan semata-mata tindakan negatif," jelas Dr. Amira.
Tidak ada komentar