Liputan6.com, Jakarta- Penyebaran informasi palsu, atau hoaks, mengenai bantuan sosial untuk ibu hamil semakin marak terjadi di berbagai platform digital. Modus penipuan ini kerap kali memanfaatkan kebutuhan masyarakat akan bantuan pemerintah, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH), dengan menyebarkan tautan pendaftaran atau pengecekan penerima yang tidak resmi. Hal ini menimbulkan kebingungan dan berpotensi merugikan masyarakat karena data pribadi dapat disalahgunakan.
Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri berbagai klaim terkait bantuan ibu hamil ini dan menemukan fakta sebagian besar informasi yang beredar merupakan hoaks. Informasi palsu tersebut seringkali mengklaim adanya link pendaftaran khusus bagi ibu hamil hingga pelajar, padahal Kementerian Sosial (Kemensos) telah menegaskan tidak pernah membuat situs semacam itu. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak berasal dari sumber resmi pemerintah.
Tidak ada komentar