Liputan6.com, Jakarta Panas menyengat di Tempurukan, Kabupaten Ketapang, saat dua sosok berambut jingga dipindahkan dari tepi kebun karet. Individu induk dan anak orang utan, wajahnya sendu, matanya menatap langit pernah menjadi rumah. Di tangan para petugas konservasi, mereka bukan sekadar satwa liar, melainkan simbol luka panjang antara manusia dan hutan kian terkikis.
Translokasi ini bukan sekadar agenda birokratis. Di balik kabut pagi menyelimuti Desa Tempurukan, sebuah tim kecil bergerak dalam diam.
Tidak ada komentar