Liputan6.com, Semarang - Kemiskinan dan pengangguran menjadi persoalan umum pembangunan, tak terkecuali Kota Semarang. Dalam rapat Panitia Khusus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, tergambar jelas masalah ini mendapat perhatian lebih. Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, meminta agar Pemkot Semarang berani untuk memutus rantai kelam ini. “Ini bukan cuma soal angka, tapi tentang martabat hidup dan mimpi generasi muda,” katanya.
Menurutnya, pengangguran adalah luka terbuka yang harus segera diobati jika Semarang ingin berperan dalam visi Indonesia Emas 2045. Dia menilai bahwa penurunan angka pengangguran jauh lebih krusial. “Lapangan kerja yang nyata adalah denyut nadi pembangunan inklusif,” katanya.
Tidak ada komentar