Liputan6.com, Jakarta - Goldman Sachs memperingatkan bahwa euforia terhadap saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) bisa menghadapi tantangan dalam jangka pendek.
Dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (7/9/2025), dalam catatan terbaru, Ryan Hammond, ahli strategi ekuitas Goldman Sachs AS, menilai minat investor terhadap perusahaan AI masih terbatas. Investor masih menimbang apakah AI akan menjadi peluang atau justru ancaman bagi bisnis.
Tidak ada komentar