Liputan6.com, Yogyakarta - Di sebuah sudut kota, puisi bisa saja menjadi ruang estetik bagi kegelisahan dan gagasan. Inilah impresi yang terbangun menjelang peluncuran antologi puisi Kunang-kunang Berselendang Bianglala karya penyair Yogyakarta, Greg Usanta, pada 7 Juli 2025,
Menurut Mahmud Elqadrian, salah satu pekerja seni yang menulis pengantar antologi tersebut, puisi adalah rumah bahasa, tempat Greg menuangkan imajinasi.
Tidak ada komentar