Ciri-Ciri Anak Speech Delay yang Orangtua Perlu Tahu
- hari ini, 17.22
- liputan6.com
- 0
![Ciri-Ciri Anak Speech Delay yang Orangtua Perlu Tahu](https://stx.myfresh.app/h/110/j8mbyLSWwS03IPp47Ou4wlzbHrmLCa0QVRRNR6sVmkewloDUWqQrv6_MPh8iYiBhf3Fh4gRPcTRTHLXjNxNBuRc0YS93gFy8yKvgibDJW9D45E9Wh_xhmIvBs5ivgsYxErBC1OmbfmX6Srt239zg6LGn0XM2e9OfKxoOWYUsaxV4LlLQanuHjyW-9p2ntqX-UwfG_fj3LFqMtZY5l3vowaPwt1he_QKUkuEDgC59Yze9AIo33daHMI10s8Y1kNJKTMtMU41EVm3PBM2SLxDh3DEFOwc54q8c6Jh_P8eS3AU.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Transformasi sistem pangan nasional harus digerakkan melalui banyak upaya, termasuk dengan menjawab tantangan konsumsi pangan ramah lingkungan. Peneliti Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences Institut Pertanian Bogor (CTSS IPB) Annisa Utami Seminar menyebut bahwa pangan berkelanjutan bisa dibangun melalui usaha kolektif.
"Dari sisi konsumen," kata dia saat jumpa pers Future Foods Forum (FFF) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Agustus 2024. "Pertanyaan-pertanyaan yang timbul adalah, 'Apakah konsumen sudah tahu dan punya kebutuhan akan pangan yang tidak hanya berkelanjutan, tapi juga sehat?'"
Tidak ada komentar