Liputan6.com, Jakarta - Setelah tidak hadir selama tiga edisi, Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) yang tidak hadir selama tiga edisi kembali hadir di tahun 2025 ini. Kehadirannya tak hanya merayakan berbagai pencapaian dalam prosa dan puisi Indonesia, tapi juga memperkaya ekosistem perbukuan dan kesusastraan.
Bermula dari gagasan pemilik toko buku, penulis, sekaligus sutradara film Richard Oh, penghargaan sastra ini telah berlangsung sejak 2001. Ketika Richard meninggal dunia pada 2022 lalu, ajang ini pun sempat terhenti, Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 digelar oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia, didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Tidak ada komentar