Liputan6.com, Jakarta - Cuma ada satu Juru Bahasa Isyarat (JBI) dengan kotak kecil di pojok layar dalam debat capres perdana Selasa 12 Desember 2023 membuat aktivis Tuli, Surya Sahetapy, angkat bicara. Ia mengungkapkan bahwa hal tersebut kurang mengakomodasi kebutuhan teman-teman yang tidak dapat mendengar.
Lewat Instagram Storiesnya, pria yang juga dosen tamu National Technical Institute for the Deaf | RIT Amerika Serikat itu memperlihatkan saat debat capres pada Pemilu di Amerika Serikat antara Joe Biden dan Donald Trump. Selama jalannya debat tersebut menggunakan dua JBI.
Tidak ada komentar