Liputan6.com, Jakarta Dari sebuah garasi sederhana di Yogyakarta, Aljuliano Pandanbara atau yang akrab disapa Nino dan Keket, mengirimkan suara Indonesia ke lima benua melalui kotak-kotak efek gitar buatannya. Dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris dan minat di linguistik, bukan teknik elektronika, Nino berhasil mengubah hobi mendaur ulang komponen menjadi bisnis yang kini diperhitungkan di kancah global.
Sehat Effectors, perusahaan yang ia dirikan sebagai Co-Founder dan Chief Engineer, telah mengukir namanya di industri musik global, diam-diam menyelinap di antara dominasi brand-brand raksasa. Tanpa modal besar atau dukungan pemerintah, produk handmade dari Yogyakarta ini kini digunakan oleh musisi profesional dari Amerika hingga Jepang, dari Jerman hingga Afrika Selatan.
Tidak ada komentar