Liputan6.com, Jakarta Tahu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Protein nabati yang terbuat dari kedelai ini tidak hanya disukai karena harganya terjangkau, tetapi juga karena kandungan gizinya yang tinggi dan kemudahan mengolahnya. Survei Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi tahu per kapita di Indonesia mencapai 7,5 kg per tahun. Kebiasaan ibu rumah tangga modern yang gemar berbelanja stok makanan dalam jumlah besar demi efisiensi waktu dan biaya membuat tahu sering dibeli dalam jumlah banyak. Namun, penyimpanan tahu mentah memiliki beberapa tantangan.
Tahu yang disimpan terlalu lama bisa berlendir, mengeluarkan aroma tidak sedap, atau mudah hancur saat dimasak. Hal ini terjadi karena kandungan air dan protein dalam tahu yang menjadi media pertumbuhan bakteri. Masalah lain yang sering dihadapi adalah tahu yang mudah hancur saat dimasak, terutama untuk olahan berkuah atau tumisan. Ini membuat tampilan masakan menjadi kurang menarik dan teksturnya tidak sesuai harapan. Untungnya, ada solusi sederhana untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Berikut Liputan6.com telah rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/3/2025) tentang trik membuat tahu yang awet dan tidak mudah hancur.
Tidak ada komentar