Liputan6.com, Gorontalo - Bising suara alat berat eksavator dan debu tambang emas ilegal kini menjadi ironi paling kelam di jantung Cagar Alam Panua, Kabupaten Pohuwato. Sebuah kawasan yang semestinya dilindungi kini disulap menjadi lahan tambang ilegal, merobek ekosistem, mengoyak hutan hingga banyak merenggut nyawa.
Syamsuddin Hadju, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II Gorontalo akhirnya angkat bicara terkait praktik tambang emas ilegal yang telah merangsek masuk ke kawasan konservasi di Kecamatan Dengilo tersebut.
Tidak ada komentar