jpnn.com, JAKARTA - Proyek penulisan sejarah resmi Indonesia yang digarap Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menuai kontroversi.
Direktur Sejarah dan Kemuseuman Kemenbud Prof. Agus Mulyana menyebut kelompok yang menolak proyek ini sebagai radikal dalam Forum Diskusi Penulisan Sejarah Indonesia 2025 di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/5).
Tidak ada komentar