Liputan6.com, Jakarta Pernikahan sejatinya adalah hubungan dua arah yang dibangun atas dasar cinta, komitmen, dan saling menghargai. Namun, tak jarang dalam perjalanan rumah tangga, ada satu pihak yang merasa terabaikan—terutama istri yang telah berjuang, mendampingi, dan memberi sepenuh hati, namun justru tidak mendapatkan apresiasi dari suami. Rasa lelah dan kecewa pun perlahan mengendap, menjadi beban batin yang sulit diungkapkan secara langsung.
Dalam situasi seperti itu, kata-kata bisa menjadi pelarian untuk meluapkan isi hati. Bukan untuk menyulut konflik, melainkan sebagai bentuk ekspresi diri yang jujur dan menyentuh. Kata-kata menyentil, bila disampaikan dengan tepat, bisa membuka mata dan hati seseorang yang selama ini abai terhadap pasangan yang telah banyak berkorban. Bahkan, kata sederhana bisa meninggalkan kesan yang mendalam jika berasal dari hati yang terluka.
Tidak ada komentar