Liputan6.com, Jakarta - Nissan dikabarkan akan mulai mengekspor kendaraan listrik (EV) dari pabriknya di China, ke Asia Tenggara, Timur Tengah dan kawasan lain mulai 2026. Langkah tersebut, bertujuan untuk memanfaatkan jaringan layanan purnajual Nissan yang sudah ada di pasar luar negeri tersebut.
Disitat dari Carnewschina, produsen mobil Jepang yang sedang kesulitan keuangan tersebut, saat ini sedang meninjau jejak produksi globalnya dengan tujuan perputaran bisnis yang cepat, dengan menjual kendaraan listrik buatan Tiongkok ke pasar lain.
Tidak ada komentar