Liputan6.com, Jakarta Meskipun telah dilarang oleh otoritas kesehatan, penggunaan boraks dalam pembuatan bakso masih menjadi perhatian serius di beberapa daerah. Boraks, senyawa kimia yang seharusnya digunakan dalam industri non-pangan, sering kali ditambahkan oleh produsen untuk membuat bakso lebih kenyal, tahan lama, dan terlihat lebih menarik.
Namun, konsumsi bakso yang mengandung boraks dapat membahayakan kesehatan. Boraks dapat terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan serius. Dalam jangka pendek, efeknya bisa berupa mual, muntah, dan diare, sementara dalam jangka panjang, boraks dapat merusak ginjal, hati, serta sistem saraf pusat. Selain itu, boraks juga diketahui memiliki potensi karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker, menurut laporan dari WebMD.
Tidak ada komentar